Kembali lagi kita di On The Smprot
Ada suatu bentuk kebencian khusus untuk sebuah bandara yang memaksa Anda untuk mengangkat
sepatu Anda, menunggu dalam antrean, dan berlari dengan panik ke gerbang serta pembatalkan
penerbangan Anda.
Tapi perlu dijelaskan, Bandara yang paling dibenci di dunia bukan berarti bandara yang terburuk di
dunia. Punya cerita sendiri tentang bandara yang paling anda benci? Tinggalkan komentar di bawah
artikel ini.
Inilah 7 Bandara yang sepertinya sangat dibenci oleh para pengguna jasa transportasi pesawat
udara.
1. Bandara Paris-Charles de Gaulle, Paris, Prancis
Bagi banyak penumpang, bandara ini sudah bertahun-tahun dijuluki bandara yang paling dibenci di
dunia.
Tidak sedikit penumpang yang mengeluhkan: toilet yang kotor (termasuk alas kursi toilet yang tidak
tersedia di hampir seluruh toilet). Mesin scanner tiket yang sering error atau tidak berfungsi, panduan
petunjuk jalan untuk penumpang yang tidak jelas, monitor informasi keberangkatan yang sering mati.
Penumpang berdiri dalam antrian yang tidak berujung. Petugas-petugas bandara yang sombong dan
sering merendahkan penumpang.
“Jika Anda transit atau terbang dari bandara ini anda seolah berada dalam tahanan polisi,” kata
seorang tamu asing yang memberikan pendapatnya, setelah beberapa jam dalam proses
pemeriksaan.
2. Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat
Meskipun tidak terlalu besar, di bandara ini setiap harinya mendarat dan terbang 1700-pesawat.
Bandara kecil berbentuk donat ini memiliki delapan terminal yang terhubung oleh kemacetan lalu
lintas kota yang luar biasa padat.
Bagi banyak penumpang asing, transit di bandara ini tidak ubahnya seperti “jogging ditemani aroma
knalpot mobil.” Selamat ber-jogging di Los Angeles!
3. Bandara London Heathrow, London, Inggris
Lelucon penumpang yang sempat mampir ke bandara London Heathrow: “diperlukan waktu lebih lama
untuk keluar dari bandara Heathrow ketimbang penerbangan dari Madrid ke London.”
Bandara ini tidak sanggup berurusan dengan begitu banyak calon penumpang. Rencana
pembangunan terminal ke-6 lebih merupakan ancaman daripada pemecahan masalah. Situasi di
tempat parkir merupakan satu-satunya yang diberi nilai oleh penumpang dengan nilai “cukup”.
Segel kopor yang sering rusak, antrian pemeriksaan keamanan yang penuh dan tidak teratasi,
pengumuman “panggilan terakhir untuk penumpang pada penerbangan…” yang nyaris tidak berhentidan mengganggu saraf, ditambah situasi penumpang yang berlari-lari mengejar waktu boarding,
merupakan deretan nilai merah dari para penumpang.
4. Bandara Toncontin Internasional, Tegucigalpa, Honduras
Umumnya, bagi sebagian besar calon penumpang, bandara yang buruk diukur dari: kotornya bandara,
petugas bandara yang kasar, proses keberangkatan dan kedatangan yang panjang.
Pernahkah Anda membayangkan, pesawat yang Anda tumpangi harus mendarat pada landasan yang
curam? Jika belum, sempatkan untuk mampir ke bandara Toncontin!
Dikeliling pegunungan yang terjal, yang terletak 957 meter di atas permukaan laut, landasan pada
bandara Toncontin terbilang sangat curam dan bergelombang. Landasan di bandara ini berbentuk
seperti mangkuk yang terletak di sebuah lembah.
History Channel pernah menyebut bandara ini sebagai bandara paling berbahaya kedua di dunia
(setelah bandara Tenzing-Hillary di Himalaya).
5. Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina
Di mata penumpang pada tahun sebelumnya, bandara ini telah mendapatkan predikat, bandara
terburuk untuk transit inap“.
Dan sekarang, predikat tersebut dilengkapi dengan kenyataan-kenyataan pahit: atap Terminal 1 yang
telah runtuh, aksi demonstrasi dan protes dari petugas di Terminal 2, peristiwa koper penumpang
yang sering hilang, toilet yang kotor, tempat duduk yang sangat terbatas (harus mengantri atau
berebut dengan penumpang lain), botol air bekas yang “terang-terangan” disegel ulang untuk dijual
kembali di toko-toko, lift yang rusak, sampai biaya cukai yang bisa naik-turun sesuai selera petugas.
6. Bandara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya
Seorang calon penumpang menulis: “Untuk ukuran Afrika bandara ini memang tidak terlalu buruk,
tetapi ukuran internasional, merupakan salah satu yang terburuk .”
Meskipun semenjak 2005 sudah diperluas dan dimodernisasi, sampai menelan biaya 100 juta dolar
AS, Bandara ini masih sangat sempit. Belum lagi antrian panjang di gerbang check-in penumpang,
tempat duduk yang tidak mencukupi, listrik yang sering padam, kamar mandi yang sangat kecil (yang
hanya bisa ditemukan setelah perjuangan naik turun beberapa lantai), Duty-Free-Shops yang terbilang
kumuh sampai restoran yang kelewat mahal.
7. Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat
Dengan umur terminal yang rata-rata 50-tahun-an, bandara John F. Kennedy harus bertahan dengan
catatan hitam dari penumpang: bandara dengan petugas yang paling tidak ramah. Ketidak-ramahan
petugas sering membuat penumpang salah informasi. Belum lagi fasilitas taksi di bandara yang
begitu terbatas.
Ada suatu bentuk kebencian khusus untuk sebuah bandara yang memaksa Anda untuk mengangkat
sepatu Anda, menunggu dalam antrean, dan berlari dengan panik ke gerbang serta pembatalkan
penerbangan Anda.
Tapi perlu dijelaskan, Bandara yang paling dibenci di dunia bukan berarti bandara yang terburuk di
dunia. Punya cerita sendiri tentang bandara yang paling anda benci? Tinggalkan komentar di bawah
artikel ini.
Inilah 7 Bandara yang sepertinya sangat dibenci oleh para pengguna jasa transportasi pesawat
udara.
1. Bandara Paris-Charles de Gaulle, Paris, Prancis
Bagi banyak penumpang, bandara ini sudah bertahun-tahun dijuluki bandara yang paling dibenci di
dunia.
Tidak sedikit penumpang yang mengeluhkan: toilet yang kotor (termasuk alas kursi toilet yang tidak
tersedia di hampir seluruh toilet). Mesin scanner tiket yang sering error atau tidak berfungsi, panduan
petunjuk jalan untuk penumpang yang tidak jelas, monitor informasi keberangkatan yang sering mati.
Penumpang berdiri dalam antrian yang tidak berujung. Petugas-petugas bandara yang sombong dan
sering merendahkan penumpang.
“Jika Anda transit atau terbang dari bandara ini anda seolah berada dalam tahanan polisi,” kata
seorang tamu asing yang memberikan pendapatnya, setelah beberapa jam dalam proses
pemeriksaan.
2. Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat
Meskipun tidak terlalu besar, di bandara ini setiap harinya mendarat dan terbang 1700-pesawat.
Bandara kecil berbentuk donat ini memiliki delapan terminal yang terhubung oleh kemacetan lalu
lintas kota yang luar biasa padat.
Bagi banyak penumpang asing, transit di bandara ini tidak ubahnya seperti “jogging ditemani aroma
knalpot mobil.” Selamat ber-jogging di Los Angeles!
3. Bandara London Heathrow, London, Inggris
Lelucon penumpang yang sempat mampir ke bandara London Heathrow: “diperlukan waktu lebih lama
untuk keluar dari bandara Heathrow ketimbang penerbangan dari Madrid ke London.”
Bandara ini tidak sanggup berurusan dengan begitu banyak calon penumpang. Rencana
pembangunan terminal ke-6 lebih merupakan ancaman daripada pemecahan masalah. Situasi di
tempat parkir merupakan satu-satunya yang diberi nilai oleh penumpang dengan nilai “cukup”.
Segel kopor yang sering rusak, antrian pemeriksaan keamanan yang penuh dan tidak teratasi,
pengumuman “panggilan terakhir untuk penumpang pada penerbangan…” yang nyaris tidak berhentidan mengganggu saraf, ditambah situasi penumpang yang berlari-lari mengejar waktu boarding,
merupakan deretan nilai merah dari para penumpang.
4. Bandara Toncontin Internasional, Tegucigalpa, Honduras
Umumnya, bagi sebagian besar calon penumpang, bandara yang buruk diukur dari: kotornya bandara,
petugas bandara yang kasar, proses keberangkatan dan kedatangan yang panjang.
Pernahkah Anda membayangkan, pesawat yang Anda tumpangi harus mendarat pada landasan yang
curam? Jika belum, sempatkan untuk mampir ke bandara Toncontin!
Dikeliling pegunungan yang terjal, yang terletak 957 meter di atas permukaan laut, landasan pada
bandara Toncontin terbilang sangat curam dan bergelombang. Landasan di bandara ini berbentuk
seperti mangkuk yang terletak di sebuah lembah.
History Channel pernah menyebut bandara ini sebagai bandara paling berbahaya kedua di dunia
(setelah bandara Tenzing-Hillary di Himalaya).
5. Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina
Di mata penumpang pada tahun sebelumnya, bandara ini telah mendapatkan predikat, bandara
terburuk untuk transit inap“.
Dan sekarang, predikat tersebut dilengkapi dengan kenyataan-kenyataan pahit: atap Terminal 1 yang
telah runtuh, aksi demonstrasi dan protes dari petugas di Terminal 2, peristiwa koper penumpang
yang sering hilang, toilet yang kotor, tempat duduk yang sangat terbatas (harus mengantri atau
berebut dengan penumpang lain), botol air bekas yang “terang-terangan” disegel ulang untuk dijual
kembali di toko-toko, lift yang rusak, sampai biaya cukai yang bisa naik-turun sesuai selera petugas.
6. Bandara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya
Seorang calon penumpang menulis: “Untuk ukuran Afrika bandara ini memang tidak terlalu buruk,
tetapi ukuran internasional, merupakan salah satu yang terburuk .”
Meskipun semenjak 2005 sudah diperluas dan dimodernisasi, sampai menelan biaya 100 juta dolar
AS, Bandara ini masih sangat sempit. Belum lagi antrian panjang di gerbang check-in penumpang,
tempat duduk yang tidak mencukupi, listrik yang sering padam, kamar mandi yang sangat kecil (yang
hanya bisa ditemukan setelah perjuangan naik turun beberapa lantai), Duty-Free-Shops yang terbilang
kumuh sampai restoran yang kelewat mahal.
7. Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat
Dengan umur terminal yang rata-rata 50-tahun-an, bandara John F. Kennedy harus bertahan dengan
catatan hitam dari penumpang: bandara dengan petugas yang paling tidak ramah. Ketidak-ramahan
petugas sering membuat penumpang salah informasi. Belum lagi fasilitas taksi di bandara yang
begitu terbatas.
Terakhir diubah oleh gofar tanggal Sat 07 Jul 2012, 09:35, total 2 kali diubah